Rabu, 27 Desember 2017

Pocong atau guling?

Posted by dont touch mine on Desember 27, 2017 with No comments
Magrib hampir tiba. Fadila baru saja selesai mandi dan langsung memakai baju tidur warna hijau kesukaannya. Dia berdiri di depan cermin sambil membaca doa bercermin. Saat sedang mematut diri, tiba tiba saja dia mendengar suara teriakan cempreng disusul dengan bunyi keras pintu yang di banting. Fadila langsung berlari keluar kamar untuk melihat siap yang berteriak magrib magrib begini. Ternyata Fariz, si bungsu. Dia sudah meringkuk di atas sofa sambil menutup muka. Pelan pelan fadila menyentuh pundaknya. “Fariz…” “Aaa!!!...hantu!!..” “Hantu?!! Dimana?!!!..” fadila kaget dan ikutan panik. Mereka bertatapan dan berteriak lebih keras . “aaa!!!” Akhirnya fadila berhenti lebih dulu. “Dimana hantu?” tanyanya penasaran. “Ada di pohon jambu.” Faris masih ketakutan. Fadila mencoba berani untuk mengintip keluar. Tidak ada apa apa, batinnya. Hanya ada bantal guling kotor yang digantung di dahan pohon jambu. “Yang mana? Yang itu? Itu bantal guling yang dijemur ibu tadi pagi. Mungkin jatuh makanya kotor.” Fadila mencoba menenangkan.Namun seruan ibu berikutnya membuat jantung mereka seakan hilang dari rongganya. “Fadila, gulingnya udah ibu angkat tadi sore.nanti sarungnya langsung di pasang ya..” Fadila dan fariz bertatapan . kalau gulingnya sudah diangkat, lalu yang digantung di pohon jambu apa? Seperti mengingat sesuatu, perlahan fadila kembali mengintip dan… itu adalah guling yang dijemurnya karena terkena air teh.

Selasa, 26 Desember 2017

Pahit-manis kalah-menang

Posted by dont touch mine on Desember 26, 2017 with No comments
Kalau ditanya soal kalah menang pasti terlintas di kepala itu sebuah olimpiade, perlombaan atau sejenisnya. Iya, kan? Hahaha…*tarik nafas*huff…*buang* Tanggal 18 September kemarin, aku dan beberapa yang lain baru aja ikut dalam acara penyeleksian peserta MQK (Musabaqah Qiraatul Kutub) se-provinsi, yang nantinya peserta yang terpilih akan diikut sertakan dalam perlombaan MQK nasional di Jepara, Jawa Barat. Acara penyeleksian se-provinsi dilakukan di Hotel Jeumpa, Lamprit. Info musabaqah ini sudah kami treima jauh jauh hari. Tapi waktu panjang yang diberikan tidak kami gunakan sebaik mungkin. Mungkin karena awal awalnya kurang pasti. Tapi setelah melewati masa pahit manis latihan di dayah sampai SK terakhir (yang sama pahitnya)- berisi nama nama peserta perwakilan Banda Aceh yang diikutsertakan dalam seleksi provinsi- keluar, aku mendapat banyak pengalaman disitu. Dan juga pelajaran pelajarannya. Dan Alhamdulillah-nya, usaha kami nggak sia sia. Walaupun tidak semua dari kami lolos seleksi, ada satu peserta dari Darul Ulum yang menjadi perwakilan aceh untuk ke Jepara dengan cabang kitab tauhid ulya. Yang mau aku bilang, kalah menang itu bukan hal besar. Sebesar apapun suatu masalah, jika diterima dengan dada lapang pasti akan terasa ringan. Bahkan ada pelajaran yang bisa di ambil dari kekalahan itu sendiri. Pertama sabar. Sedikit orang yang memiliki hati yang sabar dan iklas. Karena dua itu adalah hal yang berat. Dan yang kedua usaha. Suatu hasil adalah bukti dari usaha kita. Jadi seberapa besar usaha kamu, sebesar itulah hasil yang kamu dapat. Yang penting jangan berkecil hati, karena hasil tidak pernah menghianati usaha :D keep spirit.

Perang pantun XI MIA2 part 2

Posted by dont touch mine on Desember 26, 2017 with No comments
Lanjutan--Selama perang ini berlangsung, kelas benar benar aktif. Dan yang pasti, ibu gurunya ikut senang. Kalau tadi sesi pembulian lisa, sekarang berpndah ke orang lain. Yaitu mega. Zikra dari kelompok B menjadi perintis. Keluar pagar membeli jajan Manjat pagar hingga terjatuh Kami suka hujan Kalau mega nggak, mega boleh berteduh Rey (kel B) Tupai manjat pohon lalu terjatuh Sudah jatuh tertimpa tangga Gimana mega mau berteduh Tempat berteduh aj anggak ada Yeeee.. huuu..prok prok prok jadi apa(?) Detik kemudian annisa dan butet bangun buat ngebantu mega. Mungkin mereka lebih mengerti hti mega. *terharu.. Kelaut memancing ikan Suara ombak menggelegar Bukan tempat yang mega perlukan Tapi seseorang untuk bersandar Mungkin, anak anak XI MIA punya berbakat dalam bidang sastra. Buktinya ya hari ini. Mereka rada kecewa saat bel pergantian pelajaran. Namun lisa menyempatkan diri untuk bangun dan membacakan pantunnya. Mungkin sedari tadi dia sedang memikirkan pantun balas dendam yang di tujukan ke butet. Jika tuan jalan ke hutan Sambil bernyanyi lagu bolo bolo Sungguh kasihan nasib intan Taken aja berasa jomblo Dan tersampailah mimpi lisa. Baru selangkah guru meninggalkan kelas, lisa dan butet langsung beradu pandangan maut tanda perang dunia 3 akan di mulai. Kubu lisa dan butet mulai mengambil ancang ancang. Dan tak lama kemudian… jreng reng jreng … perang di mulai dan iu nggak mungkin. Kita lagi di kelas sob.. sadar sadar.. Perang hanya berlangsung dua jam dan tidak ad pertumpahan darah,eh maksudnya tidak pernah dilanjutkan lagi. Menurut akau gini, yang buat semangat itu pembuliannya. Siapa yang nggak semangat sih, dalam hal ngebuli orang. Tapi tetap jangan ditiru. Nggak baik. Walaupun dalam belajar tetap tau batas. Nggak ada yang tau isi hati orang. Padahal maksudnya becanda, eh dianay malah nyesek. Kan

Perang pantun XI MIA2 part 1

Posted by dont touch mine on Desember 26, 2017 with No comments
Dalam seminggu, maple b.indo masuk roster X1 MIA2 sebanyak dua kali. Yaitu, senin n sabtu. Dan masing dapat jatah dua jam perhari. Sebenarnya, semua pelajaran berlangsung biasa aja tiap harinya. Tapi nggak tau kenapa ya, mungkin tragedy yang diumumkan pas 25 september ini ada bagusnya diabadiin. Kenapa? Soalnya jarang jarang kelas MIA2 aktif banget kalau dalam belajar, ya kecuali orang yang emang aktif dari sononyo. Kalau orang begituan mah, segan kitanya. Jadi pembahasan maple indo hari itu tentang pantun. Tugas dari gurunya masing masing harus ngerangkai pantun yang nantinya bakal di bacain keras keras. Dari situ kelas udah berisik. Grasak grusuk buat ngarang pantun. Nggak sampai sepuluh menit, lisa ngacungin jempol tangan. “saya, buk!!” semangat 45-nya nyala. Lisa bangun lalu baca pantun yang isinya muji diri sendiri. And fantastic! Yang lain langsung heboh. Sebelumnya guru udah ngebagi kelompok perbaris meja. Dan dina dari kelompok A sekaligus kelopoknya lisa mencoba membaca pantun pembela lisa. Buah duku rasanya manis Lebih enak ditambah gula aren Jangan iri jangan sinis Kalau lisa yang paling keren Huuu… prok prok prok… gitu gitu aja reaksinya. Ggk ada yang bernyali untuk acrobat dan kopro rame rame. Nggak cuma nyinyir, kelompok lain mulai beraksi melempar pantun masing masing. Liza (kel B) hendak berlibur ke kota lenya Ke rumah siska bersama rangga Lisa keren dari mananya Muka pas pasan aja bangga Butet (kel D) pergi ke pasarbeli duren Sampai ke pasar jumpa Kenya Kalau lisa memang keren Kok lisa nggak ada yang puya Pada nggak terima lisa di bully, kelompokny turun tangan. Buah duku buah mangga Rohingya ada di miyanmar Walau sekarang isa ngak ada yang punya Tapi nanati banyak yang lamar Nggak perlu lama, langsung dapat balasan. Annisa ( kel D) lebaran main petasan Pulang kampong naik perahu Jangan cri cari alasan Bilang aja lisa nggak ada yang mau. Bersambung--

Sabtu, 03 Juni 2017

kisah lama

Posted by dont touch mine on Juni 03, 2017 with No comments
23 mai 2017 Sebenarnya aku cuma mau nulis cerita lama. Kira2 sekitar tiga atau empat tahun yang lalu. Saat itu malam minggu. Dan peraturan malam minggu itu setiap santri harus masuk kelas pidatonya masing masing. Yang pasti keadaan asrama kosong. Entah bagaiman ceritanya kelas pidatoku malah mengadakan permainan yang namanya aku lupa (wajarlah lupa, udah tiga tahun yang lalu kejadiannya). Tapi cara mainnya aku ingat, pertama kami dikomando untuk menyusun kursi hingga membentuk lingkaran. Lalu semua santri mengambil tempat masing2 hingga tertinggal satu santri yang tidak kebagian tempat duduk. Jadi santri tersebut yang harus jaga. Kedua, santri yang menjaga harus menyebut salah satu warna pakaian, sepatu atau apapun yang dipakai oleh teman temannya. Dan orang yang dipanggil langsung berdiri dan dengan cekatan menukar tempat duduknya dengan orang lain yang sama2 berdiri. Termasuk si penjaga yang harus merebut salah satu kursi dari mereka. Intinya, kalau si penjaga udah dapat kursi, berarti dia udah aman. Tinggal orang yang nggak dapat kursi gantian jaga. Berhubung aku termasuk orang yang nggak bisa main begituan (di panggil tiba2 dan haru pontang panting cari kursi), mendadak ada hasrat untuk ke kamar mandi. Langsung saja mata kerlang kerling persisi maling jemuran. Kak, aku izin ke kamar mandi?. Berhubung setiap kelas dititipkan kepada para senior, aku meminta izin dari salah satu mereka. Oke. Jangan lama. Oke. Detik itu juga aku mengambil langkah seribu. Seperti yang ku katakana tadi, asrama sepi setiap malam minggu. Dan aku masih kalap cari kamar mandi. Untuk mempercepat tujuan, aku mengambil jalan pintas lewat jemuran asrama. Karena gelap, aku mengutuk diri sendiri kenapa tidak mengajak teman tadi. Berniat panggil kawan, kepalang tanggung. Jadi, coba santai aja. Kamar mandi udah kelihatan. Bulu kaki udah meremang. Disaat2 seperti ini, rasanya aku lebih memilih mengubur diri daripada menjadi artis dadakan. Farla… Farla… Farla… Tuh, kan. Belum apa2 udah dipanggil. Mau ngasih tanda tangan nggak mungkin. Mau nyapa takut dikira ngajakin mampir. Mau senyum juga takut dibalas. jadinya, aku Cuma nelan ludah dengan pandangan lurus kedepan. Dalam hati berdoa supaya nggak ada yang nepuk pundak. Dua menit yang meneganggkan. Aku bernafas lega dan langsung mencari kamar mandi yang aman. Keseluruhan kamar mandi ada delapan. Empat dikiri dan empat dikanan dengan bak mandi panjang sebagai penengah. Dan aku di kamar mandi kiri. Kamar mandi satu bukan , dua bukan, tiga bukan… tunggu. Mataku emang rabun, tapi aku masih bisa bedain yang man kucing yang mana manusia. Dan dikamar mandi dua ada manusia. Jujur aku terharu. Gimana nggak terharu. Ditengah bulu kuduk yang lagi asik asiknya disco, ada manusia lain disini. Jadi pingin buat syukuran. Biar nggak dikira sombong, aku putar arah dengan niat menyapa. Hai… Krik krik Nggak ada orang. Bulu kuduk balik disco, dan syukuran dibatalkan. Aku neguk lima kali. Impossible untuk siapapun sembunyi dikamar mandi persegi yang panjang lebarnya nggak lebih dari 1,5m. Aku ketawa garing sambil ngelangkah mundur. Nggak ada lagi niat ke kamar mandi. Kalau tadi pakai langkah seribu, sekarang aku bakalan pakai langkah sejuta. Makkkk…. Jangan salahin aku kalau jadi penakut. Disaat2 seperti ini kesatria baja hitam juga bakal ngacir dan sembunyi di goanya si buta (apa nyambungnya?). Aku langsung balik kekelas dan pasang senyum bego ke kawan samping. Kenapa? Tanyanya bingung. Aku geleng2 kaku. Pesan moral, jangan langsung mengambil keputusan bahwa yang tak terlihat itu adalah gaib. Siapa tau dia sembunyi di dalam bak atau gelantungan di langit2 (aku nggak periksa di dua tempat itu. Siapa tau aja disana, kan?). *yayaya

Selasa, 23 Mei 2017

penyakit kadaluarsa

Posted by dont touch mine on Mei 23, 2017 with 2 comments
22 mai 2017 Setiap orang itu pasti punya sifat lupa yang kadang kadang kalau udah akut nggk bakalan tanggung tanggun kejadiannya. Dan menurutku, yang paling fatal itu lupa menggandeng pulang barang yang udah lama diidam idamkan untuk dibawa pulang. Nggak masalah kalau tempat ketinggalan barangnya dekat. Tinggal gas motor, nyampe. Lain masalah kalu jaraknya itu kudu pakai restu ortu. Dan aku nyangkut di masalah nomor dua. Boro boro minta restu, mikir dialog izinnya aja udah mati kutu. -_- Dan yang tadi itu salah satu dari penyakit lupa yang sering terjadi. Semalam aku niat puasa. Udah makan udah minum pokokny udah sahur. Paginya, nggak tau kesambet apa tapi aku mendadak RAJIN. MENDADAK RAJIN dan nggak tau dengan tujuan apa (kan rajin kalau ada maunya?). aku nyapu satu rumah terus ngepel. Nyapu halaman sekalian cabut rumput. Capek? Banget. Tau tau fariz, si bungsu dekil, pulang rumah nenteng indomie. “Kak, aku udah beliin mi. kakak yang masak.” setrika di tangan berhenti, “bentar lagi’” Sahutku. “ Tanggung.” Setrikanya lanjut maju mundur. Lima menit… “Kak, cepat.” “Iya…” Nextnya, aku ambil mienya (tentunya setrika udah dimatiin), melangkah ke dapur dan masak mie ala chef nggak kreatif. Cuma pake bawang, tomat, air, dan jeruk nipis. Nggak pake lama mie udah kelar. “Mi udah si…” Krik krik Nggak ada orang. Si dekil ngilang. Kebiasaan emang. Yaudah, daripada mienya ngembang, aku makan aja. Stop dulu. Kejadian gini emang udah mainstream. Begitu kenyang, nepuk jidat (yaiyalah, namanya aja orang lupa. Lain arti kalau tepuk perut). Terus ngucap dan lanjutin puasa, dalam hati syukur sebesar besarnya. Kalau aku lain, sob. Siap makan, kenyang. Kapan sadarnya? Kira kira jam 09.50 malam, lah. Kaget? Sama kita. Alhasil, jam 09.51 (kira kira segitu)baru aku nepuk jidat. Miris…

Kamis, 12 Januari 2017

Be A Good Muslim

Posted by dont touch mine on Januari 12, 2017 with No comments
muslimah
   Assalmualaikum para muslimah.... Masih istiqamah dengan pendiriannya, kan? Semoga kita bisa menjaga iman sampai titik penghabisan. Amin...
   Selama ini kamu sadar nggak, kalau islam itu sangat memuliakan kaum hawa alias muslimah alias kita kita ini (cowok dilarang masuk!)?!
   'Dunia dan seluruh isinya adalah perhiasan, dan sebaik baiknya perhiasan dunia adalah wanita shalihah.(HR. Muslim dan Ahmad)'.
    Dari hadis tadi, sudah sangat jelas bagaimana sesungguhnya kedudukan wanita muka bumi ini. Dan terkadang seorang wanita tidak menyadari hal itu. Padahal spesial banget, kan?
   Nah, tugas kita para musliamah yaitu menjaga perhiasan itu sebaik mungkin. Coba kita lihat emas di toko toko besar. Emas-emas itu disimpan di peti kaca dan dijaga sebaik mungkin. Begitu juga pembeli yang pandai akan memilih emas terbaik

الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ ۖ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ ۚ أُولَٰئِكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَ ۖ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ

Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga). (an nur ayat 26).

   Ingat! Nabi Muhammad saw. sudah meninggikan derajat wanita. Jangan sampai wanita menjatuhkan sendiri derajatnya. Keep istiqamah.